Minggu, 25 Januari 2015

pemerintah negara dan warga negara

PEMERINTAH NEGARA DAN WARGA NEGARA

PDI-P Sindir Koalisi Merah Putih yang Tak Sisakan Kursi bagi Koalisi Jokowi-JK

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

(PDI-P) Ahmad Basarah menyindir sikap Koalisi Merah Putih yang menyapu bersih kursi

pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat. Basarah menilai sikap koalisi tersebut sebagai demokrasi

"Koalisi pendukung Prabowo itu demokrasi yang berlaku demokrasi liberal, pemenang ambil

semua, tidak memberikan kepada partai di luar Prabowo. Orde Baru yang dipimpin Pak Harto

saja menyisakan kursi menteri untuk PDI dan PPP. Biarlah rakyat yang menilai," kata Basarah di

kediaman Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Jakarta, Minggu (5/10/2014).

Basarah tidak mempersoalkan sikap itu. PDI-P pun memiliki strategi tersendiri untuk menyaingi

kekuatan Koalisi Merah Putih.

"Pasti kami ada strategi, enggak bisa dibocorkan. Yang pasti Jokowi-JK menjalankan kekuasaan

nasional sesuai Pancasila, UUD 1945 dan hukum, serta memegang teguh prinsip, jadi bisa Insya

Allah," katanya.

Koalisi pendukung presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla menghadapi

tantangan di parlemen. Koalisi tersebut hanya diisi oleh PDI-P, Partai Hanura, Partai Nasdem,

dan PKB. Jumlah ini masih kalah kuat dari Koalisi Merah Putih (KMP) yang diisi oleh lima partai

politik, yakni Golkar, Gerindra, PKS, PAN, dan PPP. Partai Demokrat yang mengklaim tak

memihak kedua kubu tetap dilirik oleh KMP, antara lain dalam paket pimpinan DPR.

Koalisi pendukung Jokowi-JK kalah dalam pengusungan paket pimpinan DPR yang dimenangkan

Koalisi Merah Putih. Paket pimpinan DPR yang akhirnya terpilih yakni Settya Novanto (Golkar),

Agus Hermanto (Partai Demokrat), Fahri Hamzah (PKS), dan Fadli Zon (Gerindra). Pada Senin

besok, MPR akan kembali bersidang untuk memilih paket pimpinan MPR.

Ulasan Pribadi :

Menurut pendapat saya , sebaiknya sebagai seorang pemimpin harus memiliki jiwa yang sportif

dan menjadi panutan untuk masyarakatnya . Jika pemimpinnya saja tidak menerapkan jiwa

sportif , pasti masyarakatnya pun akan mengikuti apa yang dilakukan oleh pemimpinnya .

Seharusnya sebagai seorang pemimpin harus mencerminkan sikap yang terpuji , tidak

membeda-bedakan satu orang dengan yang lain .

Lebih baik program yang prabowo inginkan yakni memilih MPR dengan dipilih oleh DPR

sebaiknya tidak dilakukan , karena rakyat pun berhak untuk memilih pemimpinnya sesuai hati

nurani . Karena jika DPR yang memilih belum tentu itu pilihan yang terbaik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar